Hanya sebuah coretan yang mungkin diperlukan atau bermanfaat bagi kalian semua


Beginilah Kecanggihan Sistem Pengamanan Biometrik Sidik Jari

Diposting oleh Edo Oktavi pada Kamis, 26 Juli 2018 13:47 . Security

fingerprint Bagi sebagian orang kemanan itu adalah hal yang vital. Termasuk dengan keamanan privasi, rahasia, dan tempat. Tentunya selalu menginginkan yang terbaik dalam pengamanannya. Contohnya seperti keamanan biometrik.

Biometrik adalah sebutan bagi sistem keamanan yang menggunakan fisik penggunanya, berbeda dengan password yang sering kita temui yang masih sangat mungkin untuk diretas. 

Sistem keamanan biometrik dibagi lagi menjadi beberapa jenis, seperti :

  1. pengenalan sidik jari
  2. pengenalan wajah
  3. pengenalan iris

Dalam pengaplikasiannya paling sering ditemukan yaitu pada Smart Phone dibenamkan sensor biometrik pengenalan sidik jari atau yang sering kita dengar sebagai Finger Print yang bisa disebutkan sebagai salah satu pengaman hp terbaik pada SmartPhone.

Mengapa sidik jari sulit diretas

Sidik jari terdiri dari banyak pola garis yang cenderung melingkar-lingkar. Hal ini bisa terlihat jelas ketika kita membuat cap jari menggunakan tinta pada surat-surat resmi.

Satu sidik jari saja memiliki banyak pola rumit. Jika semua pola digunakan proses pengenalan sidik jari akan memakan waktu lama.

Sebaliknya jika pola yang diambil terlalu sederhana, maka identifikasi kurang akurat. Solusinya, sensor hanya akan menangkap dan menyimpan tiga jenis pola pada sidik jari. Yaitu pola :

  1. ujung garis ( ridge ending )
  2. garis bercabang ( bifurcation )
  3. garis pendek menyerupai titik ( short ridge )

Tiga detail pada sidik jari ini tak pernah ditemui sama pada manusia, walaupun kembar identik.

Jenis sensor untuk mengidentifkasi sidik jari biasanya adalah sensor optical fingerprint imaging, yang cara kerjanya mirip mesin Foto Copy. 

Sayangnya sensor jenis ini memiliki beberapa kekurangan, Jika jari terkelupas atau kotor pemindai bisa gagal mengenali sidik jari.

Akibat kekurangan tersebut, Smart Phone lebih memilih menggunakan sensor ultrasonik atau kapasitans (capacitive ).

Sensor Ultrasonik memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai metode pengenalannya, hasil pemindaian sidik jari dengan sensor ini berkualitas 3D sehingga kemungkinan pemalsuan lebih rendah, dan tidak bergantung pada kondisi kulit pada pengenalannya. 

Berbeda dengan sensor kapasitans yang menggunakan alat elektronik berupa kapasitor untuk memindai sidik jarinya.

Kapasitor disambungkan dengan piringan konduktif sehingga bisa digunakan melacak detail sidik jari.

Muatan listrik pada kapasitor sedikit berubah saat guratan sidik jari menempel pada piringan konduktif, sementara celah pada garis menonjol tidak mempengaruhi capasitor sehingga citra sidik jari pun didapat.

Melihat penjelasan diatas jelas pengindentifikasian menggunakan fingerprint lebih rumit dibandingkan password konvensional, pengguna harus menempelkan jarinya ke sensor maka ponsel dengan mudah akan terbuka.

Tapi tentu saja setiap hal pasti memiliki kekurangan, musuh elektronik adalah air, dan sensor kapasitans jika tangan berair/basah jelas intentifikasi akan gagal.

Terima Kasih atas perhatian kalian jangan lupa untuk bookmark dan kembali lagi kesini

Bagikan ke: Share on Facebook Share on Twitter

Artikel terkait

  • Mengarahkan HTTP ke HTTPS via .htaccess pada website

    Diposting oleh Edo Oktavi di Selasa, 31 Juli 2018 12:46

    SSL atau HTTPS adalah protokol keamanan website yang menggunakan enskripsi untuk mengamankan data yang dikirimkan pengguna pada sebuah website. Tanpa SSL website anda akan terlihat kurang aman pada...

    Selengkapnya

  • Komentar

    Edo Oktavi

    Pada Kamis, 26 Juli 2018 13:48
    http://www.blexbin.net/sistem-pengamanan-biometrik-sidik-jari/

    Tambah komentar

    Nama *

    E-mail *

    Url *

    Komentar *

    Keamanan *


    Not Spam *